PERAN DAN TUGAS PROJECT CONTROL

Mei 03, 2017
Project Control Engineer adalah suatu pekerjaan dan profesi sangat menantang dan memiliki peluang karier sangat besar. Project Control Engineer adalah satu-satunya posisi, di samping Site Manager atau Project Manager, yang memiliki pandangan menyeluruh terhadap suatu project. Dengan posisinya itu dia memiliki peluang besar untuk menjadi penasehat utama Site Manager atau Project Manager dalam mengendalikan proyek.

Project Control Engineer pada umumnya mulai terlibat sejak awal perencanaan suatu proyek. Dialah yang bertugas menyusun project schedule, manpower planing, equipment loading dan project budget bersama dengan project key person yang lain.

Pada saat eksekusi proyek berjalan, dialah yang berperan utama memasok informasi yang diperlukan untuk mengendalikan agar proyek tetap berjalan sesuai rencana. Oleh karena itu orang seringkali menyebutnya juga sebagai Project Planing & Control Engineer.

Pada saat proyek selesai, dia pula yang bertugas untuk menyusun project closing report. Laporan ini berisi tentang performance yang berhasil dicapai dibandingkan dengan planing yang dibuat sebelum proyek dimulai, beserta analisa-analisanya. Project closing report dimaksudkan untuk membuat historical database yang akan dimanfaatkan untuk menyusun perencanaan proyek baru di masa datang.

Apa yang akan saya tulis berikut ini adalah pengalaman praktek yang saya dapatkan selama hampir sepuluh tahun (1991 – 2001) menjalani profesi sebagai Project Planing & Control Engineer. Termotivasi oleh dorongan semangat dari rekan-rekan seperjuangan, saya memberanikan diri untuk menuliskan pengalaman saya. Saat ini, tahun 2009, sudah delapan tahun saya tidak aktif lagi di dunia proyek konstruksi, mudah-mudahan saya masih mampu menuangkannya dalam tulisan yang akan saya buat dalam beberapa seri.

Proyek tempat saya bergabung pertama kali adalah Construction Supervision Telecom III (CS Telecom III). Saya bertugas mengumpulkan data dan informasi secara rutin dari kota-kota kabupaten di seluruh Indonesia, kecuali Sumatera & DKI Jakarta yang dipegang oleh perusahaan lain. Kemudian data tersebut diolah menjadi Weekly Report dan Monthly Report untuk PT Telkom. Telecom III adalah proyek penggelaran kabel telekomunikasi dan pembangunan STO yang dilakukan PT Telkom di kota-kota kabupaten seluruh Indonesia.

Setahun bergabung bersama proyek telekomunikasi, kemudian saya berpindah ke perusahaan kontraktor mekanikal dan bekerja di dalamnya selama hampir sembilan tahun. Kebetulan selama sembilan tahun tersebut semua proyek yang saya ikuti adalah proyek-proyek pembangkit listrik tenaga uap berbahan bakar batu bara (Coal Fired Steam Power Plant). Semua kelas pembangkit, dari yang kecil 2×65 MW sampai yang besar 3×700 MW, semuanya pernah saya ikuti.

Saya selalu terlibat dalam aktivitas perencanaan dan pengendalian (planing & control) dalam proyek-proyek pembangkit listrik tersebut, sehingga cukup banyak memahami seluk beluk project planing & control, khususnya untuk proyek pembangkit listrik tenaga uap (PLTU). Pengalaman inilah yang ingin saya tuliskan dalam blog saya ini. Mudah-mudahan tulisan ini bisa memberikan setitik manfaat bagi masyarakat project management ataupun kepada para yunior yang baru saja menyelesaikan pendidikannya.

Apa yang akan saya tuliskan benar-benar merupakan pengalaman praktis di lapangan, yang banyak saya pelajari dari para senior maupun hasil eksplorasi bersama teman-teman sejawat selama sembilan tahun berkarya di lapangan. Mungkin saja hal-hal yang akan saya tuliskan ini jarang dibicarakan di ruang kuliah ataupun dibahas di buku-buku text project management.

Peran dan tugas Project Planing & Control Engineer sangat mungkin berbeda antara satu perusahaan dengan perusahaan yang lain. Perbedaan itu mungkin juga disebabkan oleh senioritas. Semakin senior pengalaman seorang engineer, biasanya rentang kewenangannya juga semakin luas.

Pertama kali bergabung dalam suatu proyek pembangkit listrik, saya hanya mendapatkan tugas untuk mengumpulkan data dan membuat project report untuk dikirimkan ke kantor pusat dan diserahkan kepada Client di lapangan. Pada akhir proyek yang berdurasi lebih dari dua tahun tersebut saya sudah memahami dengan baik masalah reporting, progress claim, schedule control dan cost control. Sedikit-sedikit saya juga mulai mempelajari contract administration.

SUMBER: http://kqlima.com/project-control-engineer-peran-tugas-bagian-ke-1

Tidak ada komentar:

Cari Blog Ini

Arsip Blog

Laman

METHOD STATEMENT SETTING CONTAINER OFFICE

Key Plant and Tools Required: - Mobil Crane 7 ton - Webbing Sling 3inch - Shackle @3/4 Key Materials Required: - Stone - Wood ...

Diberdayakan oleh Blogger.